Kali ini daftar cerita akan menceritakan
sebuah kisah cinta seseorang yang mengalami cinta pertama. Cinta pertama memang
sangatlah indah dan takkan mungkin untuk dilupakan. Baiklah, mari kita simak
saja ceritanya di sini.
Kisah ini berawal saat aku mengenalnya saat
SMP dahulu. Pada saat aku pertama mengenalnya, memang aku tidak mempunyai
perasaan apapun. Namun setelah mengenal dia lebih jauh, aku semakin terpikat
padanya. Tingkah lakunya membuat aku merasakan hal yang tak pernah aku rasakan
sebelumnya. Aku tak pernah tau apa yang aku rasakan saat itu.
Yang aku rasakan saat dekat dengannya
adalah perasaan yang sangat berbeda. Namun aku tak ingin berhenti untuk
merasakan perasaan itu. Banyak orang yang mengatakan bahwa aku telah merasakan
yang namanya jatuh cinta. Memang rasanya berjuta-juta, antara senang, gelisah,
deg-degan, dan lain sebagainya bercampur jadi satu.
Saat di SMP dulu, aku memang tergolong
salah satu siswa laki-laki yang cukup pintar dalam pelajaran. Apalagi setelah
aku mengenalnya. Sebut saja namanya adalah Siti. Saat itu aku sebut saja
bernama Wawan. Aku memang tak begitu mengenalnya. Aku tak tahu latar
belakangnya. Yang aku tahu hanyalah dia yang begitu baik kepadaku.
Hari demi hari kami lewati dengan suasana
yang begitu membahagiakan di hatiku. Setiap bertemu dengannya, dia selalu
tersenyum padaku, dia kerap kali menyapaku. Aku yang tak pernah merasakan
rasanya cinta pada saat itu hanya bisa diam dengan hati yang berbunga-bunga. Namun
aku tak pernah bisa mengungkapkannya.
Mungkin dia yang membuatku menjadi semangat
dalam belajar dan bisa meraih ranking di kelas. Saat itu aku satu kelas
bersamanya. Saat dalam kelas, aku sering kali menatapnya dengan penuh rasa
kagum dan memuji kecantikannya dan kebaikannya. Namun saat di balik menatapku,
aku hanya bisa menghindar. Aku terlalu malu untuk mengungkapkan isi dalam
hatiku.
Mungkin itulah kebodohan terbesarku yang
tak pernah bisa mengungkapkan perasaan itu. Aku malu pada diriku sendiri. Itu yang
membuat aku menyesal seumur hidupku. Hingga akhirnya, Tahun Pelajaran berganti,
dan akhirnya kami terpisah di kelas yang berbeda. Sejak itulah kami menjadi
jauh, mungkin karena kesibukan masing-masing.
Namun setiap malam aku selalu
memikirkannya. Dalam hati, aku selalu berharap bisa bertemu lagi dengannya dan
selalu bersamanya. Betapa hancurnya perasaanku saat mendengar bahwa dia telah
mempunyai seorang kekasih. Dalam hati, aku selalu berharap bisa bersamanya. Namun
dalam kenyataan aku tak pernah bisa bersamanya lagi. Aku berusaha untuk
memendam perasaan itu. Aku berusaha untuk melupakannya. Namun perasaan itu tak
pernah bisa aku tahan. Aku selalu merasa sedih saat melihatnya bersama orang
lain. Namun aku tak mampu berbuat apapun. Akhirnya kami benar-benar berpisah. Saat
itu kami akhirnya berhasil lulus dari SMP, dan kami melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi yaitu SMA.
Aku mendengar bahwa dia melanjutkan di
sebuah sekolah favorit di kota saya. Setelah mendengar kabar itu, aku langsung
bergegas untuk mendaftar di sekolah tersebut. Namun setelah berhasil masuk,
ternyata aku tak pernah bertemu dengannya. Ternyata dia tak bersekolah di sana.
Betapa hancur hati ini. Namun semua sudah terlanjur dan aku harus kuat
menjalaninya. Hari demi hari aku lewati tanpa dia.
Waktu 3 tahun adalah waktu yang sangat lama
bagiku untuk tak bersamanya. Meskipun di SMA, ada yang suka kepadaku, namun
perasaan ini tak bisa dibohongi. Aku hanya bisa mencintainya. Perasaan yang tak
pernah berubah dari dulu. Aku mendengar kalau dia sudah sering pacaran dengan
orang lain.
Aku semakin putus asa. Aku berfikiran tak
mempunyai peluang lagi untuk bisa bersamanya. Sampai akhirnya aku mendapatkan
nomor handphone dari temen yang katanya itu adalah miliknya. Tanpa menunggu
lama, aku coba untuk sms dan ternyata memang dia. Aku menanyakan kabar, dan
yang lain sebagainya. Dalam hatiku, aku seperti menemukan sesuatu yang hilang
dalam hidupku. Namun sebenarnya ini adalah awal dari kehancuranku.
Bersambung